Goresan Singkat di Hari Guru

Ketika kecil ibu bertanya kepadaku, cita-citamu apa nak ?

Dengan spontan dan ringan aku menjawab ingin jadi guru buk.

Aku tidak tahu apakah itu pilihan yang tepat atau tidak, yang ku tahu menjadi guru adalah cita-cita yang mulia. Setelah kujalani kupikir menjadi guru itu mudah. Hanya ke madrasah berpakaian rapi memberikan pelajaran, tugas, mendata nilai, dan selesai. 

Ternyata pikiranku salah, setelah kujalani tugas guru itu rumit dan sulit, yang kuhadapi bukanlah kertas kertas. Bila salah, kuremas dan ku lempar ke tong sampah. Muridku harus kuajarkan nilai nilai keagamaan dan berakhlakul karimah.Ketika kulihat muridku tertidur dikelas, ribut dikelas, tidak mau mendengarkan pelajaran dariku dan masih banyak lagi sikap mereka yang membuatku marah. Ku yakin kemarahan tidak akan membuat siawaku patuh. Aku harus sabar,  bersabar dan terus bersabar.

Berpikir sejenak mengintrospeksi diri letak kesalahanku. Terbayangkan olehku mungkin aku belum bisa mengenal mereka, belum memahami karakter mereka yang beragam atau ilmu mengajariku yang minim sehingga penguasaan kelas tidak ku pahami. Bisa jadi media dan metode yang aku gunakan itu itu saja. Siswaku bosan mereka butuh perubahan .

Siswaku tidak bodoh hanya mereka belum bisa. Aku gurunya yang belum menemukan metode yang tepat untuk membuat muridku paham apa yang aku jelaskan.Aku belum bisa menjadi guru yang baik.

Dari muridku aku belajar sesuatu apapun itu butuh proses tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Penulis: Nuraini,S.Ag

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *