Keajaiban Takdir yang Kunanti

Selasa, 15 Agustus 2023 bertempat di gedung Aula MAN Insan Cendikia Kabupaten Aceh Timur. Hari selasa itu menjadi hari yang penuh bahagia, perasaan campur aduk di sertai gundah. Dihari selasa itu aku mengikuti pelantikan dan pengambilan sumpah PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja) dan berharap sekali dibagikan SK (Surat Keputusan), akan tetapi di hari pelantikan itu SKnya tidak jadi dibagikan karena berbagai hal. Teman PPPK yang lain kebanyakan sudah tahu penempatan karena sudah duluan cari/tebak NIPnya di aplikasi mySapk. Sedangkan aku mengalami kesalahan email makanya tidak dapat mencari tahu penempatan tempat bertugas.

Ada seorang temanku yang bertempat tinggal di Tanjung Minjei namanya Halimaton Sa’diah. Dia juga mengalami kejadiannya denganku. Beruntungnya saat itu ada temanku bisa cari tahu dimana kami bisa mencari tahu penempatan tempat bertugas. Pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai aku mengikuti berbagai acara pelantikan dan pengambilan sumpah melalui Zoom bersama Menteri Agama Republik Indonesia bapak H. Yaqut Cholil Qoumas. Ada sedikit yang aku ingat dari perkataan beliau:

Bapak/ibu PPPK yang lulus jangan lupa pulang dari sini bilang terima kasih kepada orang tua dan suami yang sudah berkeluarga karena sudah mendo’a bapak/ibu supaya lulus PPPK dan sudah menjadi ASN di tahun 2023 ini atau berkunjung ke kuburan orang tua yang sudah tiada karena berkat mereka kita bukan apa-apa”.

Aku mendengarnya sampai merinding dan sedih mengingat balas jasa orang tua yang belum bisa ku balas sepenuhnya. Dan aku juga mendengar pembicaraan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur bapak H. Salamina.S.Ag.M.Ag.

Beliau berkata “Bapak/Ibu sangatlah beruntung sudah menjadi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dan sudah menjadi ASN 100% sedangkan masa kami dulu lewat PNS Cuma ada di tangan SK 80% setelah mengikuti LATSAR baru mendapatkan SK 100%. Ibaratnya Bapak Ibu ASN Metik lulus setelah dapat SK langsung 100%”.

Seketika Aku bertanya “Kemanakah hendak aku bertanya penempatan kita, kira-kira bertempat jauhkah di dalam pelosok atau dekat dari tempat tinggal kita ya?”.

“Semoga saja di tempatkan dekat dengan tempat tinggal kita ya bu?” Jawab temanku.

Setelah selesai acara aku dan temanku langsung menjumpai orang Kantor Kemenag Aceh Timur bagian kepegawaian.

Seorang bapak yang bertugas di kepegawaian bertanya “Bagaimana bu, apa yang bisa saya bantu?”

“Saya mau ambil SK pak, saya belum tahu penempatannya” jawabku.

“Besok ke kantor saja bu jumpai saya” kata bapak itu.

“Baik pak” jawabku.

Rabu, 16 Agustus 2023 aku pergi ke kantor menjumpai bapak tersebut. Sementara di hari itu sebenarnya kami disuruh melapor ke tempat tugas yang sudah ditentukan dalam SK. Dihari itu aku menerima SK yang diberikan oleh bapak tadi dan seketika langsung melihat penempatan di SK. Dengan hati dag dig dug, tangan sudah dingin dan terharu alhamdulillah aku di tempatkan di MTsN 1 Aceh Timur.

Seperti keajaiban yang selama ini saya nanti-nantikan karena tidak jauh dari tempat tinggal dan bisa bersama-sama dengan keluarga kecil yang selama ini sudah kami bina selama 5 Tahun. Alhamdulillah Madrasah Tsanawiyah itu Tidak jauh dari tempat tinggalku. Dibandingkan dengan teman-teman lain yang bertugas di Simeulue, Takengon dan lain sebagainya aku mengucap syukur tiada henti pada Illahi.

Berhubung tanggal 17 Agustus 2023 tanggal merah dan hari kemerdekaan Republik Indonesia jadi aku melapor ke MTsN 1 Aceh Timur pada hari Jum’at. Walaupun telat aku memberanikan diri untuk melapor ke madrasah tersebut. Aku mencari grup guru PPPK MTsN 1 Aceh Timur supaya bisa bergabung bersama teman lain yang sudah duluan melapor. Alhamdulillah aku menemukannya dan langsung bergabung ke grup tersebut. Di grup itu ada 9 orang PPPK yang penempatan di MTsN 1 Aceh Timur dan aku menjadi orang ke 10.

Aku berusaha menghubungi salah satu ASN PPPK di grup itu dan menanyakan bagaimana apa sudah ada yang melapor atau belum ke madrasah penempatan. Aku menanyakan pada seorang guru yang bernama Hayatul Ridha. Rupanya mereka sudah duluan melapor setelah pelantikan dan pengambilan sumpah PPPK tempo hari.

Dalam hati aku berkata “Apakah aku berani sendirian melapor kesana?”

Dengan moodal nekat aku memberanikan diri pergi kesana sendiri. Ku coba perhatikan kontak di HP ku, ternyata ada satu orang guru Bahasa Indonesia yang bernama Bu Khairani. Aku mengenalnya saat mengikuti MGMP Bahasa Indonesia, jadi Ia yang pertama mengarahkanku untuk menjumpai kepala madrasah. Drs. H. Saifullah MN adalah orang yang dirinya tunjuk untuk aku temui. Ia juga berpesan agar aku tak perlu takut untuk berjumpa dengan kepala MTsN 1 Aceh Timur, karena menurutnya Pak Saifullah adalah orang yang sangat baik dan ramah.

Setelah aku menemui Pak Saifullah, ternyata apa yang dikatakan Bu Khairani benar. Pak Saifullah sangat baik padaku dan dengan senang hati menerima kehadiranku. Setelah pertemuan itu aku diajak berkeliling di Madrasah Tsanawiyah ini bersama Ibu Khairani, ia bercerita banyak hal tentang madrasah ini.

Kini sudah beberapa bulan aku bekerja di MTsN 1 Aceh Timur. Alhamdulillah sampai saat ini aku merasa sangat nyaman dan senang bisa bergabung menjadi Guru Bahasa Indonesia di MTsN 1 Aceh Timur dan bisa berkolaborasi dengan sesama guru-guru lainnya. Semoga takdir ini adalah yang terbaik bagiku.

Dari pengalaman ini aku merasa

“Sebuah pertemuan dalam sebuah pekerjaan adalah awal dari kesuksesan”

“Bekerja bukan sekadar masalah bagaimana mendapatkan uang, melainkan bagaimana  menjadikannya sebagai jalan menuju surga Allah.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *