Pemira OSIM MTsN 1 Aceh Timur Catatkan Sejarah
Kamis, 10 Februari 2022 MTsN 1 Aceh Timur melaksanakan pemilihan raya (pemira) calon ketua dan wakil ketua OSIM periode 2021/2022. Pemilihan kali ini tidak lagi menggunakan perhitungan manual (pencoblosan) melainkan telah menggunakan sistem digital yakni e-voting. Sistem tersebut digunakan sebagai upaya mendukung program digitalisasi madrasah dan meningkatkan sinergisitas kinerja dengan pengelola lab komputer. Pengumuman hasil pemenang akan di umumkan pada hari senin tanggal 14 Februari 2022 saat apel rutin berlangsung.
Atas berhasilnya sistem tersebut MTsN 1 Aceh Timur kini berhasil catatkan sejarah dalam pemilihan raya ketua dan wakil ketua OSIM periode 2021/2022. Pemilihan raya ketua OSIM kali ini bersifat sistematis dan di dukung sistem digitalisasi. Hal ini untuk pertama kalinya dilaksanakan pada MTsN 1 Aceh Timur karena proses dimulai dari pendaftaran calon peserta, kemudian dilanjutkan dengan seleksi calon dengan menggunakan sistem fit and proper test. Setelah di dapati hasil fit and proper test panitia menetapkan masing-masing pasangan calon (paslon). Setelah itu setiap paslon dinilai oleh warga madrasah melalui debat kandidat sebagai bagian dari kampanye paslon (video debat dapat di lihat disini). Kepada setiap paslon diberikan waktu 3 hari untuk mempromosikan diri kepada siswa/siswi MTsN 1 Aceh Timur sebelum pemilihan berlangsung. Pemira ini merupakan program kerja Pembina OSIM Asnawi, S.Pd.I., dibawah arahan Waka Kesiswaan Nurdin, S.Pd.I.
(Baca juga: Debat Kandidat Calon Ketua & Wakil Ketua OSIM Berlangsung Menarik)
Kepala MTsN 1 Aceh Timur Drs. Saifullah MN merasa bangga atas berhasilnya pemilihan calon ketua & wakil ketua OSIM periode 2021/2022 kali ini. Dirinya mengatakan bahwa ini merupakan pilot project bagi madrasahnya yang dilaksanakan secara sistematis dan memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga hasil pemilihan dapat segera diketahui sehingga memudahkan kinerja panitia. Saifullah juga menambahkan bahwa dirinya sangat salut atas kinerja panitia pemilihan dimana 85% kinerja tersebut dilaksanakan oleh siswa, sedangkan sisanya guru hanya membantu mengarahkan saja untuk melatih kemandirian siswa, tutupnya.
