Surat Cinta Untuk Wawa

 Alfia Najwa, nama yang kami berikan padamu, dengan harapan agar kelak bisa menjadi orang yang selalu  mengajak manusia untuk berbuat beribu-ribu kebaikan, dan membawa perdamaian bagi manusia di sekitarnya, sungguh kehadiranmu adalah anugerah terindah dalam kehidupan kami,  untuk itu kami menitipkanmu di  tempat yang terbaik, pondok pesantren.

Jika hari ini kami menitipkanmu ke pesantren. Demi Allah bukan karena kami tidak sayang, bukan pula ingin membuang  juga bukan  karena kami merasa bosan dengan semua tingkahmu, tapi rasa cinta dan sayang kami yang  luar biasa.

Kami paham dan bisa merasakan  kesedihanmu  yang tidak ingin jauh dan berpisah, ketika  berkunjung,  ada butiran bening di matamu,  menangislah nak dalam  pelukan kami  ruahkan  semua kesedihanmu dan  bebanmu. Dengarkan… rasakan… bahwa rasa cinta dan sayang kami melebihi kesedihan yang kamu rasakan saat ini. Dan yakinlah, airmata kami yang jatuh saat meninggalkanmu,  di Hari Penghakiman kelak akan menjadi saksi bahwa kami telah berjuang mendidikmu.

Suatu saat kamu akan mengerti kenapa kami menitipkanmu di pesantren. Mungkin bagi sebagian temanmu pesantren itu bagaikan  penjara.  Kamu merasa dikurung, kamu akan selalu diawasi. Gerakmu tidak akan sebebas saat kamu berada di rumah.

Pesantren  tidak kejam,  pesantren tidak jahat…yang kejam adalah dunia yang akan kamu jalani nanti. Dunia yang penuh kepalsuan dan tipu daya. Pesantren memberi  batasan mana yang boleh dan terlarang. Pesantren mengajarmu  untuk mengenal Allah, mengajarkanmu arti  dan tujuan hidup yang sebenarnya agar kelak kamu menjadi  anak yang shalihah.

Jangan bersedih dengan  makanan dan lauk yang sangat sederhana. Jangan risau dengan tilam yang kurang empuk dimana kamu tidur. Diluar sana masih banyak anak seusiamu yang tidak punya apapun untuk dimakan, tidak punya rumah untuk berteduh apalagi kasur empuk untuk merebahkan tubuh. Namun ingatlah jika kamu tidak tahan terhadap lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung bahaya kebodohan. Untuk itu, maafkan kami tidak bisa memberimu segudang fasilitas dan kemewahan. Bersyukurlah, bersyukur akan membuat dirimu tenang, bersyukur menjadikan jiwamu lapang.

Nak …

Bila suatu saat nanti, tubuh kami terbaring kaku di ruang tengah rumah, banyak saudara dan tetangga berdatangan melihat jenazah. Jangan meratapi kepergian kami.  Keinginan kami, kamulah yang akan membacakan Al quran di samping kepala kami . Karena itulah hari terbahagia kami sebagai orang tua. Kebanggaan tanpa bisa dilukiskan, jika kelak jenazah kami diiringi lantunan doa  dari anak – anak kami sendiri.

Kami ingin kamu menjadi hafidhah. Allah menjamin para penghafal Al quran akan mendapat pertolongan dari  Allah di akhirat. Kami juga ingin dipakaikan mahkota dari cahaya,  dan dipakaikan jubah kemuliaan  yang tidak pernah didapatkan di dunia, karena hafalan Al quranmu. Gandenglah tangan lemah kami masuk syurga Allah.

Bukankah baginda Rasulullah pernah bersabda, jika kita mati, semua amal akan terputus kecuali tiga perkara, do’amulah salah satunya. Do’a anak shalihah kami, kamulah  yang akan mendoakan kami di atas pusara nanti dan berilah do’a terbaikmu untuk kami. Karena kamulah yang lebih berhak atas semua ini dengan ilmu yang diperoleh di pesantren. Jadilah pembela kami kelak  dihari Pengadilan Allah.

Do’akan kami dalam sepanjang waktumu. Tunaikan shalat Dhuhamu yang akan memberi jalan keluasan rizki  kami. Shalat tahajudmu di sepertiga malam akan membuka pintu rahmat Nya untuk kami. Setiap do’a yang kamu panjatkan akan menjadi semangat dalam menjalani sisi hidup kami.

Apapun yang kamu perjuangkan  hari ini  akan  kamu  panen hasilnya nanti. Dan yakinlah doa-doa kamu hari ini akan  dikabulkan menjadi kenyataan  suatu saat nanti, insyaallah…

Doa terbaik kami selalu teralamatkan untukmu putri  shalihah kami.

Selamat berjuang nak …

Tersenyumlah dan berbahagialah nak.

Aku lipat surat yang baru saja kutulis. Aku selipkan bersama barang kiriman untuk Alfia Najwa, yang hanya bisa aku antar sampai pintu gerbang pesantren dan aku titipkan pada  satpam yang setia mengantar ke pemiliknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *