Bukan Karena Cek Lah
Dalam 2 tahun terakhir, aku selalu di tugaskan untuk mengajar Matematika di kelas IX. Padahal 2 tahun sebelum itu aku hanya mengajar kelas VII dan VIII. Salah satu alasan yang pernah aku dengar dari Ibu Khalidah sebagai Waka kurikulum ialah karena siswa kelas IX sudah mulai sulit di kontrol sehingga aku di tugaskan untuk mengontrol siswa-siswa yang mulai memasuki usia puber tersebut.
Di kelas IX ada materi yang akhir-akhir ini aku sangat senang saat mengajarkan ke para siswa. Materi tersebut adalah Trasformasi Geometri. Sebenarnya materi ini relatif sulit untuk di ajarkan, apalagi dengan kemampuan penalaran siswa yang masih biasa saja. Tapi saat aku kenalkan aplikasi Geogebra, anak-anak terlihat lebih semangat. Bahkan pertemuan 2x dalam seminggu, mereka minta 1 pertemuan untuk belajar teori sisanya masuk lab komputer agar bisa menggunakan aplikasi tersebut.
Tulisan ini sebenarnya bukan hendak ku tulis sebagai pengalaman mengajar, melainkan dalam materi Trasformasi Geometri terdapat subbab tentang Refleksi atau pencerminan. Subbab tersebut begitu menarik jika kita posisikan dalam kehidupan.
Refleksi atau pencerminan dalam transformasi geometri berarti perubahan dengan memindahkan titik dengan sifat dari suatu cermin datar. Sementara jika dalam kehidupan, refleksi diri adalah meluangkan waktu untuk memikirkan merenungkan, dan evaluasi diri sendiri. Refleksi diri ini bertujuan untuk evaluasi perilaku, pikiran, sikap, motivasi, dan keinginan.
Di waktu senggang aku sering merefleksikan diri ini. Mulai dari hal kecil sampai hal besar. Mulai dari kerjadian lalu maupun kejadian yang baru ku alami.
Seperti sehari yang lalu, salah satu acara terbesar MTsN 1 Aceh Timur yakni PIASAN telah selesai. Banyak suka duka yang kami alami hingga membuat acara tersebut terbilang sukses. Aku merefleksikan kegiatan tersebut dari kesungguhan teman-teman yang bekerja untuk menyukseskan acara tersebut agar tanpa cacat sedikitpun.
Beberapa dari kolegaku bahkan harus meninggalkan keluarga, mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk event tersebut. Yang hebatnya lagi, mereka tak pernah mengeluh tentang apa yang sekolah berikan untuk mereka, tak pernah menuntut bayaran, tak pernah menuntut makan bahkan bersedia mengeluarkan uang pribadi untuk acara tersebut. Bahkan beberapa diantaranya bekerja jauh-jauh hari sebelum kegiatan di mulai.
Diantara mereka tak semua berstatus pegawai negeri sipil yang secara finansial jelas jauh berbeda. Aku teringat akan kisah-kisah temanku yang sebelum berstatus PNS mereka pernah berada posisi yang sama. Dari semua kisah yang ku dengar, di dalamnya terdapat sifat keikhlasan dan ketulusan.
Banyak diantaranya tak percaya bisa lulus PNS mengingat kemampuan yang ia miliki tak cukup untuk bersaing. Setiap orang dapat berdoa dan berusaha untuk mencapai keinginannya. Namun aku yakin jika tak dibarengi dengan rasa keikhlasan dan ketulusan maka kelulusan tersebut menjadi suatu hal yang sulit.
Saat ini semua orang tahu gaji guru honorer terlalu kecil, gaji yang bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keikhlasan dan ketulusan menjadi modal utama untuk meraih keberkahan dalam hidup.
Haikal Hassan pernah berkata dimana perkataan tersebut telah aku buktikan sendiri kebenarannya yaitu:
“Bila anda digaji Rp. 10.000.000 oleh perusahaan, namun anda bekerja seperti bergaji Rp. 20.000.000, maka Allah akan membayar lebihnya dengan kesehatan, karir, keluarga sejahtera dan semisalnya.
Namun, bila anda bekerja seperti orang bergaji Rp. 5.000.000, maka Allah pun akan menuntut sisanya dengan memberimu kesusahan, hutang, kesempitan dan semisalnya.
Jadi bekerjalah maksimal, Ikhlaslah, yakinlah dan perhatikan apa yang akan Allah buat untuk kejayaanmu.”
Kini tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di depan mata. Banyak dari temanku yang akan mengikutinya. Selama mengenal mereka aku melihat keikhlasan dan ketulusan dalam diri mereka. Aku berharap semoga keihlasan dan ketulusan mereka semua Allah balas dengan meluluskan mereka di tes P3K ini. Walaupun aku tahu bahwa dengan lulusnya mereka bisa jadi aku kehilangan partner terbaik dalam bekerja. Karena bisa saja mereka di tempatkan di tempat yang jauh dari asalnya (^_^).
Teman, tes sudah di depan mata, mari sejenak meluangkan waktu untuk berkaca atau merefleksikan diri ini. Melihat kekurangan yang ada dalam diri lalu memperbaikinya segera. Selain itu mari tingkatkan doa dan usaha. Apapun hasilnya itu merupakan hasil dari keseriusan doa dan usaha kita sekarang bukan karena Cek Lah. Aku dan teman yang lain selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian. Semoga Allah memberkahi kalian semua. Aamiin ya rabbal a’lamin