PUSTAKAKU, AKU RINDU
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, oleh sekolah dan untuk kepentingan proses pengajaran di sekolah, serta meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah disebuah lembaga pendidikan sehingga dijuluki sebagai jantungnya pendidikan, yang ikut menentukan keberhasilan proses transfer ilmu pengetahuan juga sebagai media untuk mencerdaskan peserta didik.
Befadal dalam bukunya Pengelolaan Perpustakaan Sekolah menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar, karena kegiatan yang paling nampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan guru di kelas maupun masalah-masalah yang tidak berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas. Befadal juga menambahkan , apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah, maka ada yang tujuannya untuk belajar, untuk melatih menelusuri buku-buku perpustakaan sekolah,untuk memperoleh informasi, bahkan ada yang hanya untuk mengisi waktu senggang atau sifatnya rekreatif.
Pada awal Maret 2020 pemerintah Indonesia mengumumkan Wabah Pandemi Covid 19 yang berdampak pada perubahan proses kegiatan pembelajaran, tidak terkecuali juga berpengaruh pada pelayanan perpustakaan sekolah. Dengan diberlakukannya pembelajaran daring atau pembelajaran online mengharuskan segala kegiatan dalam proses pembelajaran dilakukan dirumah, dimana peserta didik tidak bisa mengunjungi perpustakaan. Dan kegiatan perpustakaan sekolah dimana pun berada mungkin tidak lagi memberikan pelayanan, terutama layanan sirkulasi yang merupakan layanan peminjaman dan pengembalian bahan koleksi perpustakaan. Lain halnya dengan sekolah-sekolah yang telah menerapkan Sistem Aplikasi Digital tentu tidak begitu berpengaruh dalam memberikan pelayanan karena telah mampu menyediakan buku-buku e-book dan buku-buku digital yang dapat diakses oleh peserta didik dan warga sekolah secara online.
Seiring berjalannya waktu, sekolah yang berada di zona hijau sudah dibolehkan menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka dan otomatis kegiatan perpustakaan sekolahpun sudah dapat berlangsung dengan baik walaupun tidak seoptimal sebelum pademi. Pelayanan yang diberikan terbatas, dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu pengukuran suhu, penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer atau tempat cuci tangan dan sabun, jaga jarak dan mengurangi jumlah pengunjung pustaka. Perpustakaan MTsN 1 Aceh Timur selama Pandemi Covid 19 terus berupaya melakukan penataan ruang pustaka dan mengoptimalkan pelayanan sirkulasi terprogram, dengan memberi jadwal peminjaman dan pengembalian buku paket tahunan perkelas, sehingga jumlah pengunjung dapat terkontrol sesuai dengan harapan prokes. Untuk layanan membuat kartu anggota bagi peserta didik baru pihak pengelola perpustakaan MTsN 1 Aceh Timur mendatangi setiap kelas untuk mendata jumlah peserta didik yang akan menjadi anggota perpustakaan dengan mengisi fomulir anggota perpustakaan, dan menjelaskan syarat-syarat, sangsi dan tatacara peminjaman buku koleksi perpustakaan.
Antusias peserta didik untuk menjadi anggota perpustakaan harus kita angkat jempol yang menandakan bahwa masih tingginya minat baca dan mereka tetap menjadikan perpustakaan sebagai media belajar. Jam belajar yang dipadatkan, jam pulang dipercepat dan jam istirahat yang sangat singkat mengakibatkan ruang baca di perpustakaan MTsN 1 Aceh Timur sepi dari pengunjung yang akan memberi efek terhadap berkurangnya minat baca peserta didik , sehingga tidak ada lagi peserta didik yang mengunjungi perpustakaan untuk mengerjakan PR ataupun sekedar mencari jawaban dari soal yang guru berikan. Disisi lain, gurupun tidak lagi mengajak peserta didiknya untuk belajar bersama di perpustakaan. Tertawa, ribut, bercengkrama, serius, ada yang ngobrol hingga terkadang terdengar suara guru yang nyaring dan keras dalam menertibkan suasana dan satu hal yang menjadi khas adalah aromaterapi dari kaus kaki dan bau keringat peserta didik, uemmm bikin marah dan menjengkelkan tapi suasana itu sekarang dirindukan.
Penulis : Nuraini, S.Ag.