Koin untuk Bunga

Aku akan menceritakan kisah seorang anak yang rajin dan cerdas, Namanya “Bunga”. Bunga adalah seorang gadis kecil yang kehidupannya bisa di bilang di bawah standar alias miskin. Bunga sangat berkeinginan untuk bersekolah tapi apalah daya dia tidak memiliki uang untuk sekolah layaknya anak pada umumnya. Ibu Bunga cuma berjualan kue sedangkan ayahnya tidak bekerja karena sakit, untuk makan aja sulit apalagi untuk bersekolah tapi walaupun demikian Bunga tetap berkeinginan untuk bersekolah.

Di selang waktu membantu ibunya berjualan kue dia (Bunga) menyempatkan diri untuk belajar. Dia melihat murid-murid di sekolah yang sedang belajar, dia mengintip di selah-selah jendela sekolah agar bisa mengikuti pelajaran.

Setiap hari Bunga mengikuti pelajaran di sekolah dengan cara mengintip dari jendela, suatu hari Bunga ketahuan oleh guru kelas, ibu guru langsung memanggil Bunga. Nak… Nak…, Bunga langsung kabur tapi ibu guru kelas itu mengejar Bunga dan memegang tangan Bunga.

Guru : nak… nama kamu siapa?
Bunga : nama saya Bunga buk.
Guru : Kamu tidak bersekolah nak ?
Bunga : tidak buk
Guru : Kenapa ?
Bunga : tidak punya biaya buk.
Guru : cita-cita kamu mau jadi apa?
Bunga : ingin jadi dokter buk, supaya bisa obatain ayah Bunga yang sedang sakit.

Seketika Ibu guru tersebut berlinang air mata mendengar cerita Bunga yang ingin bersekolah tapi tertunda karena faktor tidak punya biaya. Lalu ibu guru pun meminta bunga untuk bersabar. “Yang sabar ya nak ibu akan membantu kamu supaya kamu bisa sekolah dan menggapai cita-cita yang kamu inginkan”. Bunga pun hanya menggangguk saja mendengar permintaan dari bu guru.

Suatu hari ibu guru mempunyai inisiatif untuk mengumpulkan dana supaya bunga bisa bersekolah. Ibu guru mengumpulkan dana dari “Koin untuk Bunga”, Ibu menggumpulkan dari sosmed dan sekolah. Hari demi hari terkumpulkan dana sekitar Rp. 35.000.000 Alhamdulillah terkumpul juga Koin untuk Bunga. Insyaallah Bunga bisa bersekolah layaknya anak-anak lain, tidak hanya uang, baju, sepatu dan perlengkapan sekolah lain sudah terkumpulkan gumam sang guru.

Seperti biasa Bunga berjualan kue sambil mengintip untuk belajar. Ibu guru terus melihat Bunga yang sangat serius mengikuti pelajaran sekolah, ibu guru lalu memanggil Bunga “Nak… Nak… kemari sebentar!”, Bunga pun datang menghampiri. “Ada apa bu” kata Bunga. “Bunga mau sekolah kan?” jelas ibu guru, “mau buk” jawab bunga. “Sekarang antar ibu untuk menemui orang tua Bungaya”. Bunga pun langsung membawa ibu guru ke rumah Bunga yang agak jauh dari sekolah.

Sesampai di rumah Bunga cepat-cepat memanggil ibu (mamak), “mak…mak…” Bunga memanggil ibunya dengan sebutan Mamak. “ada apa Bunga?” mamaknya menjawab. “Ini ada ibu guru yang mau jumpa sama mamak”. Mamak Bunga langsung bergegas menjumpai ibu guru, “masuk buk” kata Ibu Bunga. “Ada apa ya buk apa Bunga ada buat kesalahan?” tanya ibu bunga, “tidak buk” Maksud kedatangan saya kesini adalah untuk Bunga.

Saya lihat Bunga sangat rajin mengikuti pelajaran di sekolah walaupun dia hanya mengintip melalui jendela, waktu saya bertanya kepada Bunga kenapa ia tidak sekolah Bunga menjawab ia tidak punya biaya untuk sekolah. Jadi saya punya inisiatif untuk Bunga agar ia bisa bersekolah. Saya buat di sosmed dan sekolah sumbangan “koin peduli Bunga” dan saya ceritakan keadaan Bunga yang sangat rajin mengikuti pelajaran di sekolah walaupun ia tidak sekolah karena tidak memiliki biaya untuk sekolah.

Dan ternyata antusiasme masyarat dan teman sejawat saya sangat luar biasa dalam membantu bunga. Singkat cerita pada hari ini saya mau memberikan titipan atau sumbangan teman-teman untuk Bunga supaya Bunga bisa bersekolah”. Jelas ibu guru.

Ibu dan Bunga langsung sujud syukur atas apa yang telah di beri oleh Allah melalui ibu guru dan teman-temannya. Ibu Bunga mengucapakan terima kasih atas sumbangannya.

Pada hari senin untuk pertama kalinya Bunga bersekolah dengan perasaan senang dan bahagia di dalam hatinya dia berkata Alhamdulillah saya bisa bersekolah untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi dokter.

Karya : Balqis Azzahra – Kelas IX-3
Juara II Lomba Menulis Cerita Pendek

One thought on “Koin untuk Bunga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *